Pengalaman Ibu Saat Pertama Kali Terdiagnosa HIV

Rizqi Wahyu Hidayati, Dwi Kartika Rukmi

Abstract


Increasing number of HIV cases were worried. The new case was found increasing 39% in sixteen years. Indonesia had 150.296 cases. ARV program and screening were used to hold the cases. On the other hand, this program had difficulties to improve because of the stigma. Most of them did not want to share their diagnosis. Because of that, self-disclosure of HIV person was an interesting thing to catch up. This aim of the research was to know the meaning of self-disclosure for mother who had seropositive HIV in Victory Plus Yogyakarta Foundation. The method was qualitative study with phenomenology design using IPA analysis. It was used in depth interview. Purposive sampling was used with inclusion criteria were mothers who were 26 to 45 years old and they had children. The result had 2 themes, there were (1) HIV was death shadow; (2) trying disappear from the world. Firstly, the person with HIV felt loneliness and darkness in their live. They also got isolation from society. Because of that, knowing what they felt and empathy for other were the only way to help them from their darkness live.
Keywords: woman; HIV; seropositive

ABSTRAK

Peningkatan jumlah penderita HIV di dunia merupakan hal yang mengkhawatirkan. Penemuan kasus baru dalam rentang 16 tahun naik hingga 39%. Skrining awal dan penggunaan ARV merupakan upaya untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit ini . Namun, program ini sulit untuk diupayakan karena adanya stigma. Bahkan, mayoritas penderita tidak mau membuka diri bahwa dirinya HIV positif. Oleh karena itu, keterbukaan diri merupakan hal yang menarik untuk dikaji terutama saat mereka pertama kali terdiagnosis. Tujuan penelitian ini adalah melihat makna keterbukaan diri ibu dengan seropositive HIV di Yayasan Victory Plus Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian kualittaif dengan pendekatan fenomenologi intepretatif. Analisa data menggunakan IPA. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara semiterstruktur. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi wanita seropositive HIV berusia 26 sampai 45 tahun dan sudah memiliki anak. Jumlah partisipan yaitu 5 partisipan di Yayasan Victory Plus Yogyakarta. Hasil penelitian ini mendapatkan 2 tema untuk mencapai tujuan penelitian. Tema-tema tersebut yaitu (1) Menganggap HIV bayangan kematian; (2) Mencoba menghilang dari peredaran dunia. Oleh karena itu, seseorang yang terdiagnosa HIV untuk pertama kali merasa bahwa ia tidak memiliki arti dalam hidupnya lagi. Selain itu, mereka juga menarik diri dari lingkungan sosial. Salah satu upaya untuk membantu mereka adalah memahami arti keterbukaan dan empati pada penderita.
Kata kunci: wanita; HIV; seropositif

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf11313

Refbacks



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

___________________________________________________________________________________________________________________________________

Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES (Journal of Health Research FORIKES VOICE), e-ISSN: 2502-7778, p-ISSN 2086-3098
Volume 1-6 (2010-2015) are available at http://suaraforikes.webs.com)
+6282132259611 (phone and WhatsApp)

___________________________________________________________________________________________________________________________________