Efektivitas Penggunaan Antimicrobial Dressing Terhadap Lama Proses Penyembuhan Luka pada Pasien Ulkus Kaki Dabetik di Pelayanan Kesehatan Wilayah Kabupaten Bekasi

Abstract

Diabetic foot ulcers with infection are a chronic complication that is often found in people with Diabetes Mellitus. One nursing intervention to overcome this is by treating wounds using antimicrobial dressings such as silver, PHMB, DACC, and honey. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the use of antimicrobial dressings on the duration of the wound healing process in diabetic foot ulcer patients in Bekasi district health service. This research used a quasi experiment design. The sample size in this study was 84 respondents. The ANOVA test results showed that the average difference between the duration of the wound healing process for types of silver, PHMB, DACC and honey with a p-value of 0.0001 <0.05. The use of silver dressings is more effective in the healing process of diabetic foot ulcer with a minimum duration of 3 days and maximum of 19 days compared to other types of dressings. Recommendations for nursing services for the type of silver dressing can be standardized in the medical world, especially the treatment of diabetic wounds accompanied by infections.
Keywords: diabetic foot ulcers; antimicrobial dressing; wound healing

ABSTRAK

Ulkus kaki diabetik dengan infeksi merupakan komplikasi kronis yang sering dijumpai pada penderita Diabetes Mellitus. Salah satu intervensi keperawatan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mengobati luka menggunakan balutan antimikroba seperti perak, PHMB, DACC, dan madu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan balutan antimikroba terhadap lamanya proses penyembuhan luka pada penderita ulkus kaki diabetik di Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Penelitian ini menggunakan quasi experiment design. Ukuran sampel dalam penelitian ini sebanyak 84 responden. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata lama waktu proses penyembuhan luka untuk jenis perak, PHMB, DACC dan madu dengan p-value 0,0001 <0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan balutan perak lebih efektif dalam proses penyembuhan ulkus kaki diabetik dengan durasi minimal 3 hari dan maksimal 19 hari dibandingkan dengan jenis balutan lainnya. Rekomendasi pelayanan keperawatan agar jenis balutan silver dapat dibakukan dalam dunia medis khususnya pengobatan luka diabetik yang disertai infeksi.
Kata kunci: ulkus kaki diabetik; pembalut antimikroba; penyembuhan luka