Efektivitas Konseling Seksual untuk Keharmonisan Keluarga Pasien Penyakit Ginjal Kronis Usia Reproduktif Yang Menjalani Hemodialisis di Rumah Sakit Haji Jakarta

Siti Aminah, Yani Sofiani, Wati Jumaiyah

Abstract


Sexual dysfunction in patients with chronic kidney disease does not only occur in male patients, but also occurs in female patients. Patients who experience sexual dysfunction due to chronic kidney disease undergoing hemodialysis will feel inferior, frustrated, irritable, irritable, stressed, depressed, and even avoid having sex with their partners. These problems can affect the harmony in the family. One of the efforts to overcome sexual dysfunction in hemodialysis patients needs the role of nurses in providing sexual counseling. The purpose of this study was to determine the effectiveness of sexual counseling on family harmony of reproductive age chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis. This research used quantitative research using pre-experimental one group pretest postest design with a total sample of 33 people. The results of this study showed an increase in family harmony scores before and after sexual counseling as much as 5.87 points with a p-value = 0.000 (p <0.05), which means that the provision of sexual counseling is effective against family harmony of patients with chronic kidney disease of reproductive age undergoing hemodialysis Jakarta Hajj Hospital. It is hoped that hospitals and other health services can apply sexual counseling to patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis using the PLISSIT method, in order to improve family harmony.
Keywords: family harmony; sexuality; sexual counseling

ABSTRAK

Disfungsi seksual pasien dengan penyakit ginjal kronis tidak hanya terjadi pada pasien laki-laki, tetapi juga terjadi pada pasien perempuan. Pasien yang mengalami disfungsi seksual akibat penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis akan merasa rendah diri, frustasi, mudah marah, mudah tersinggung, stres, depresi, bahkan menghindar bila diajak melakukan hubungan seksual oleh pasangannya. Permasalahan-permasalahan ini dapat berpengaruh terhadap keharmonisan dalam keluarga. Salah satu upaya untuk mengatasi disfungsi seksual pada pasien hemodialisis perlu peran perawat dalam memberikan konseling seksual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas konseling seksual terhadap keharmonisan keluarga pasien penyakit ginjal kronis usia reproduktif yang menjalani hemodialisis. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pre exsperimental one group pretest postest design dengan jumlah sampel sebanyak 33 orang. Hasil penilitian ini menunjukkan peningkatan skor keharmonisan keluarga sebelum dan setelah dilakukan konseling seksual sebanyak 5,87 poin dengan nilai p-value = 0,000 (p <0.05) yang berarti pemberian konseling seksual efektif terhadap keharmonisan keluarga pasien penyakit ginjal kronis usia reproduktif yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Haji Jakarta. Diharapkan agar pihak rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya dapat menerapkan konseling seksual pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis dengan menggunakan metode PLISSIT, guna meningkatkan keharmonisan keluarga.
Kata kunci: keharmonisan keluarga; seksualitas; konseling seksual

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf12nk116

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

___________________________________________________________________________________________________________________________________

Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES (Journal of Health Research FORIKES VOICE), e-ISSN: 2502-7778, p-ISSN 2086-3098
Volume 1-6 (2010-2015) are available at http://suaraforikes.webs.com)
+6282132259611 (phone and WhatsApp)

___________________________________________________________________________________________________________________________________