Pola Perilaku Makan Bersama Keluarga Untuk Pencegahan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Galesong Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

Hardianto Haris

Abstract


The pattern of eating behavior is related to the choice of food which has an impact on the adequacy of energy and nutrients, so that it is expected to be able to influence nutritional status. This study aims to determine the pattern of eating behavior with family to prevent stunting in the working area of the Galesong Health Center, Galesong District, Takalar Regency. This research method used a phenomenological qualitative approach. This research was conducted in the working area of Galesong Health Center, Galesong District, Takalar Regency, South Sulawesi Province. Research time in June 2020. The research subjects were purposive sampling. The results of this study indicated that the shared eating behavior pattern to prevent stunting is considered effective for preventing the incidence of stunting in children because eating together in the family can be more regular with the nutritional and vitamin content in the diet, besides that housewives when cooking will pay more attention to the menu menu. nutritious food so that it will be healthier for children. In addition, housewives can serve food faster. Eating together for mothers requires creativity to find new recipes that can add to the kinds of special dishes that will be served for the family. By trying a variety of new dishes, it will be more fun and less boring for family members. Some informants said that the socialization of healthy eating patterns to prevent stunting is considered to have an influence in helping informants to prevent stunting in children. The informant also added information that the prevention of stunting through a family diet can foster a family's desire to continue eating together at every meal. Meanwhile, the family strategy to meet the needs of eating together in the family is that the housewife manages finances well by not buying things that are not important but more when there is money, they will prioritize shopping for children's food needs so that the children in the family do not experience hunger and do not. experiencing malnutrition or malnutrition. So it can be concluded that the incidence of stunting is indirectly influenced by socio-economic factors, such as education level, family income, and food availability. Food availability is the family's ability to meet sufficient food needs in terms of quantity and quality and safety
Keywords: stunting; eating together; preventif

ABSTRAK

Pola perilaku makan berhubungan dengan pemilihan makanan yang berdampak pada kecukupan energi dan zat gizi, sehingga diharapkan mampu memengaruhi status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Perilaku Makan Bersama Keluarga Untuk Pencegahan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Galesong Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Galesong Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan. Waktu penelitian pada bulan Juni 2020. Subjek penelitian dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola perilaku makan bersama untuk pencegahan kejadian stunting dianggap efektif untuk pencegahan kejadian stunting pada anak karena makan bersama dalam keluarga dapat lebih teratur akan kandungan nutrisi dan vitamin pada menu makan, selain itu ibu rumah tangga saat memasak akan lebih memperhatikan menu menu makanan yang bergizi sehingga akan lebih menyehatkan bagi anak-anak. Selain itu ibu rumah tangga dapat menyajikan masakan menjadi lebih cepat. Makan bersama bagi Ibu memerlukan kreativitas untuk mencari resep-resep baru yang dapat menambah macam masakan-masakan istimewa yang akan dihidangkan untuk keluarga. Dengan mencoba aneka masakan baru, akan lebih menyenangkan dan tidak membosankan untuk anggota keluarga. Sebagian informan mengatakan, bahwa dengan adanya sosialisasi pola makan sehat untuk pencegahan kejadian stunting dianggap mempunyai pengaruh dalam membantu informan untuk melakukan pencegahan kejadian stunting pada anak anak. Informan juga menambahkan informasi bahwa pencegahan kejadian stunting melalui pola makan bersama dalam keluarga dapat menumbuhkan keinginan keluarga untuk terus melakukan makan bersama disetiap waktu makan. Sementara itu strategi keluarga untuk memenuhi kebutuhan makan bersama dalam keluarga yaitu Ibu rumah tangga mengatur keuangan dengan baik dengan cara tidak membeli hal yang tidak penting tetapi lebih ketika ada uang akan lebih mengutamakan berbelanja kebutuhan makan anak anak agar anak anak dalam keluarga tidak mengalami kelaparan dan tidak mengalamai malnutrizi atau kekurangan gizi. Dapat disimpulkan bahwa kejadian stunting secara tidak langsung dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, seperti tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, dan ketersediaan pangan. Ketersediaan pangan merupakan kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan yang cukup baik segi kuantitas dan kualitas dan keamanannya.
Kata kunci: stunting; makan bersama; pencegahan

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf12nk120

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

___________________________________________________________________________________________________________________________________

Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES (Journal of Health Research FORIKES VOICE), e-ISSN: 2502-7778, p-ISSN 2086-3098
Volume 1-6 (2010-2015) are available at http://suaraforikes.webs.com)
+6282132259611 (phone and WhatsApp)

___________________________________________________________________________________________________________________________________