Pengaruh Pemberian Blastocystis sp. Terhadap Jumlah Leukosit pada Tikus

Abstract

Blastocystis sp. is an intestinal protist most commonly found in human and animal feces. Blastocystis sp. infection results in an imbalance in cellular immunity with increased cytokines, leading to an increase in the number of leukocytes in infected individuals. This study aims to determine whether there is a relationship between Blastocystis sp. infection and the number of leukocytes. This type of research is experimental using a post-test only with control group design, using male Wistar rats (Rattus norvegicus) as experimental animals. Leukocyte counts were measured using a counting chamber. Blastocystis sp. infection in rats was assessed by microscopic examination of feces and culture. Data analysis was performed using the One Way ANOVA test. The results obtained were the average number of leukocytes in treatment group 1 (P1), treatment group 2 (P2), and negative control (K-), respectively, namely 6171.43 cells/mm3, 6866.67 cells/mm3, and 7742.86 cells/mm3. The One-Way ANOVA test yielded a p-value of 0.4 (p>0.05). The conclusion is that Blastocystis sp. administration did not significantly affect the leukocyte count in rats.

Keywords: Blastocystis sp.; leukocyte count; Rattus norvegicus

ABSTRAK

Blastocystis sp. adalah protista usus yang paling sering ditemukan pada feses manusia dan hewan. Infeksi Blastocystis sp. mengakibatkan ketidakseimbangan imunitas seluler dengan peningkatan sitokin sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah leukosit pada orang yang terinfeksi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara infeksi Blastocystis sp dengan jumlah leukosit. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan rancangan post test only with control group, yang menggunakan objek penelitian tikus putih galur wistar jantan (Rattus norvegicus) sebagai hewan coba. Pemeriksaan jumlah leukosit dilakukan menggunakan kamar hitung. Infeksi Blastocystis sp. pada tikus dinilai dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis feses dan kultur. Analisis data dilakukan menggunakan uji One Way Anova. Hasil yang didapatkan adalah rerata jumlah leukosit pada kelompok perlakuan 1 (P1), perlakuan 2 (P2) dan kontrol negatif (K-) berturut-turut yaitu 6171,43 sel/mm3, 6866,67 sel/mm3 , dan 7742,86 sel/mm3. Uji One Way Anova diperoleh nilai p = 0,4 (p >0,05). Kesimpulan yang didapatkan adalah bahwa pemberian Blastocystis sp. tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah leukosit tikus.

Kata kunci: Blastocystis sp; jumlah leukosit; Rattus norvegicus