Potensi Filtrat Bawang Putih sebagai Antikoagulan Alternatif dalam Pemeriksaan Glukosa Darah dengan EDTA Sebagai Pembanding
Abstract
EDTA which is used as an anticoagulant in plasma blood glucose tests in simple clinical laboratories is sometimes damaged, used up or even expired, so an alternative that can be used as a substitute is garlic. Garlic contains high concentrations of sulfur, which acts similarly to acetylsalicylic acid by reducing blood clotting ability. The purpose of this study was to determine differences in transient blood glucose levels between those using EDTA anticoagulants and garlic filtrate. This type of research was an experimental study. The sample size was 32, with details of 16 for plasma blood glucose examination using EDTA anticoagulant and 16 for plasma blood glucose examination using garlic filtrate. Both groups were examined for plasma blood glucose levels using EDTA anticoagulant and garlic filtrate. Then an analysis of differences in blood sugar levels was carried out when using the t test. The results showed that the average plasma blood glucose level using EDTA anticoagulant was 94.4 mg/dL, while those using garlic filtrate was 96.5 mg/dL. The p value of the t test result was 0.926. It could be concluded that there was no difference in the results of examining plasma blood glucose levels between those using EDTA anticoagulants and garlic filtrate.
Keywords: plasma blood glucose; the anticoagulant EDTA; garlic filtrate
ABSTRAK
EDTA yang digunakan sebagai antikoagulan pada pemeriksaan glukosa darah plasma di laboratorium klinik sederhana terkadang sudah rusak, habis atau bahkan kadaluwarsa, maka alternatif yang bisa digunakan sebagai pengganti adalah bawang putih. Bawang putih mengandung sulfur dengan konsentrasi tinggi, yang memiliki cara kerja mirip dengan asam asetilsalisilat dengan mengurangi kemampuan pembekuan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah sewaktu antara yang menggunakan antikoagulan EDTA dan filtrat bawang putih. Jenis penelitian adalah studi eksperimental. Ukuran sampel adalah 32, dengan rincian 16 untuk pemeriksaan glukosa darah plasma menggunakan antikoagulan EDTA dan 16 untuk pemeriksaan glukosa darah plasma menggunakan filtrat bawang putih. Pada kedua kelompok dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah plasma menggunakan antikoagulan EDTA dan filtrat bawang putih. Selanjutnya dilakukan analisis perbedaan kadar gula darah sewaktu menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar glukosa darah plasma yang menggunakan antikoagulan EDTA adalah 94,4 mg/dL, sedangkan yang menggunakan filtrat bawang putih adalah 96,5 mg/dL. Nilai p hasil uji t adalah 0,926. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah plasma antara yang menggunakan antikoagulan EDTA dan filtrat bawang putih.
Kata kunci: glukosa darah plasma; antikoagulan EDTA; filtrat bawang putih
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf14232
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
___________________________________________________________________________________________________________________________________
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES (Journal of Health Research FORIKES VOICE), e-ISSN: 2502-7778, p-ISSN 2086-3098
Volume 1-6 (2010-2015) are available at http://suaraforikes.webs.com)
+6282132259611 (phone and WhatsApp)
___________________________________________________________________________________________________________________________________