Efektivitas Mobilisasi Dini, Kompres Hangat, dan Mengunyah Permen Karet Terhadap Pemulihan Peristaltik Usus Pasien Post Operasi dengan General Anestesi di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek

Abstract

Intestinal peristalsis is a movement resulting from muscle contractions in the digestive tract to push food toward the stomach. The problem that is often encountered in postoperative patients with general anesthesia is decreased intestinal peristalsis. Decreased intestinal peristalsis must be treated with pharmacological and non-pharmacological therapy to prevent paralytic ileus. This study was to determine the effectiveness of early mobilization, warm compresses and chewing gum on the recovery of intestinal peristalsis in postoperative patients under general anesthesia. The research design is a true experiment. The population of this study was 131 patients with a total of 100 research respondents who were taken by simple random sampling technique. Test Data analysis using univariate, bivariate and multivariate tests. The bivariate test uses the Wilcoxon test and the multivariate test uses one-way ANOVA. The results showed that there was an effect of early mobilization intervention on increasing intestinal peristalsis with a p value of 0.000, there was an effect of warm compress intervention on increasing intestinal peristalsis with a p-value of 0.000, there was an effect of chewing gum intervention on increasing intestinal peristalsis with a p-valueof 0.000, there was an effect conventional intervention to increase intestinal peristalsis with a p-value of 0.000. The most effective intervention is early mobilization with an average pretest-post test of 8.16-22.00 ×/minute. Decreased intestinal peristalsis if left untreated can cause complications in the form of paralytic ileus, so it is necessary to carry out interventions both pharmacologically andpharmacologically and non-pharmacologically interventionsanesthesia who experience decreased intestinal peristalsis.

Keywords: intestinal peristalsis, early mobilization, warm compresses, chewing gum

ABSTRAK

Peristaltik usus merupakan gerakan yang dihasilkan dari kontraksi otot di saluran pencernaan untuk mendorong makanan menuju lambung. Masalah yang sering ditemui pada pasien post operasi dengan general anestesi adalah penurunan peristaltik usus. Penurunan peristaltik usus harus ditangani dengan terpi farmakologis dan non farmakologis untuk mencegah terjadinya ileus paralitik. Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas mobilisasi dini, kompres hangat dan mengunyah permen karet terhadap pemulihan peristaltik usus pada pasien post operasi dengan general anestesi. Desain penelitian adalah true experiment. Populasi penelitian ini sebanyak 131 pasien dengan jumlah 100 responden penelitian yang diambil dengan teknik simple random sampling.  Uji Analisa data menggunakan uji univariat, bivariat dan multivariat. Uji bivariat menggunakan uji Wilcoxon dan uji multivariat menggunakan one way anova. Hasil penelitian ada pengaruh intervensi mobilisasi dini terhadap peningkatan peristaltik usus dengan p value 0,000, ada pengaruh intervensi kompres hangat terhadap peningkatan peristaltik usus dengan p value 0,000, ada pengaruh intervensi mengunyah permen karet terhadap peningkatan peristaltik usus dengan nilai p value 0,000, ada pengaruh intervensi konvensional terhadap peningkatan peristaltik usus dengan nilai p value 0,000. Intervensi yang paling efektiv adalah mobilisasi dini dengan rata rata pretest-post test 8.16-22.00 ×/menit. Penurunan peristaltik usus jika tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi berupa ileus paralitik, sehingga perlu dilakukan adanya intervensi baik secara farmakologis maupun non farmakologis pada pasien post operasi dengan general anestesi yang mengalami penurunan peristaltik usus.

Kata kunci:  peristaltik usus, mobilisasi dini, kompres hangat, mengunyah permen karet.