Persepsi Keparahan dan Manajemen Glukosa Mandiri pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
Abstract
Routine self-management of glucose is a crucial aspect for people with type 2 diabetes mellitus which is related to preventing complications as a form of diabetes management at home. Patients need unwavering confidence in their ability to consistently control the disease. Therefore, this study aimed to examine the relationship between perceived severity as part of one's beliefs and glucose self-management in patients with type 2 diabetes mellitus. This research was a quantitative study with a cross-sectional design. This study involved 274 "prolanis" patients in Jakarta who were selected using a simple random sampling technique. Data was collected through filling out questionnaires directly by respondents. Next, hypothesis testing was carried out using the Chi-square test. The results of the analysis found that the p value = 0.001 with OR = 11.055, thus it was interpreted that there was a significant relationship between perceived severity and glucose self-management, in this case diabetes patients with low perceived severity were 11 times more at risk of having poor glucose self-management compared with patients who had a high perception of severity. It was concluded that perceived severity is a risk factor for self-management of glucose in patients with type 2 diabetes mellitus.
Keywords: diabetes mellitus type 2; glucose self-management; perception of severity
ABSTRAK
Manajemen glukosa mandiri secara rutin merupakan aspek krusial bagi penderita diabetes mellitus tipe 2 yang berkaitan dengan pencegahan komplikasi sebagai bentuk penanganan diabetes di rumah. Pasien memerlukan keyakinan yang teguh terhadap kemampuan mereka mengendalikan penyakit secara konsisten. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara persepsi keparahan sebagai bagian dari keyakinan seseorang dengan manajemen glukosa mandiri pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 274 pasien “prolanis” di Jakarta yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara langsung oleh responden. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji Chi-square. Hasil analisis menemukan bahwa nilai p = 0,001 dan OR = 11,055, dengan demikian diinterpretasikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi keparahan dengan manajemen glukosa mandiri, dalam hal ini pasien diabetes dengan persepsi keparahan yang rendah lebih berisiko untuk memiliki manajemen glukosa mandiri yang buruk 11 kali dibandingkan dengan pasien yang memiliki persepsi keparahan yang tinggi. Disimpulkan bahwa bahwa persepsi keparahan merupakan faktor risiko bagi manajemen glukosa mandiri pasien diabetes melitus tipe 2.
Kata kunci: diabetes melitus tipe 2; manajemen glukosa mandiri; persepsi keparahan
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf15114
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
___________________________________________________________________________________________________________________________________
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES (Journal of Health Research FORIKES VOICE), e-ISSN: 2502-7778, p-ISSN 2086-3098
Volume 1-6 (2010-2015) are available at http://suaraforikes.webs.com)
+6282132259611 (phone and WhatsApp)
___________________________________________________________________________________________________________________________________