Kualitas Lingkungan Fisik Rumah Kasus Malaria Berbasis Pendekatan Spasial
Abstract
Kaligesing is a malaria-endemic area in Purworejo Regency that has experienced a significant increase in cases in the past two years. The quality of the home environment is suspected to be a significant factor influencing the spread of this disease. This study aimed to spatially map the physical environmental quality of homes in the Kaligesing area and identify villages with the highest environmental risk levels for the potential spread of malaria. This study used an observational approach with data collection through field surveys of 10 houses in each village. House coordinates were taken using a Garmin Map 78S GPS, then analyzed spatially using ArcMap 10.3 software. Environmental parameters observed included the physical condition of buildings that have the potential to become habitats for Anopheles vectors. The results showed variations in environmental quality risk levels between villages. Several villages showed a high accumulation of physical environmental risks, particularly in the parameters of ventilation without wire mesh, the presence of bushes around houses, and the condition of non-permanent house walls. Villages with the highest risk were identified through the integration of attribute and spatial data. Sudorogo Village was identified as a village with high-risk environmental quality, which is in line with the highest number of malaria cases in the region. It was concluded that spatial mapping provides accurate visualization for identifying priority villages in malaria control efforts.
Keywords: spatial mapping; environmental quality; malaria; geographic information systems
ABSTRAK
Kaligesing merupakan wilayah endemis malaria di Kabupaten Purworejo yang mengalami peningkatan kasus signifikan dalam dua tahun terakhir. Kualitas lingkungan rumah diduga menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi penyebaran penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kualitas lingkungan fisik rumah secara spasial di wilayah Kaligesing serta mengidentifikasi desa dengan tingkat risiko lingkungan tertinggi terhadap potensi penyebaran malaria. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dengan pengambilan data melalui survei lapangan pada 10 rumah pada masing-masing desa. Titik koordinat rumah diambil menggunakan GPS Garmin Map 78S, kemudian dianalisis secara spasial menggunakan perangkat lunak ArcMap 10.3. Parameter lingkungan yang diamati meliputi kondisi fisik bangunan yang berpotensi menjadi habitat vektor Anopheles. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi tingkat risiko kualitas lingkungan antar desa. Beberapa desa menunjukkan akumulasi risiko lingkungan fisik yang tinggi, terutama pada parameter ventilasi tanpa kawat kasa, keberadaan semak-semak di sekitar rumah, dan kondisi dinding rumah yang tidak permanen. Desa dengan risiko tertinggi teridentifikasi melalui integrasi data atribut dan spasial. Desa Sudorogo teridentifikasi sebagai desa dengan kualitas lingkungan berisiko tinggi, yang sejalan dengan jumlah kasus malaria tertinggi di wilayah tersebut. Disimpulkan bahwa Pemetaan spasial memberikan visualisasi yang akurat untuk mengidentifikasi desa prioritas dalam upaya pengendalian malaria.
Kata kunci: pemetaan spasial; kualitas lingkungan; malaria; sistem informasi geografis
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf16301
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
___________________________________________________________________________________________________________________________________
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES (Journal of Health Research FORIKES VOICE), e-ISSN: 2502-7778, p-ISSN 2086-3098
Volume 1-6 (2010-2015) are available at http://suaraforikes.webs.com)
+6282132259611 (phone and WhatsApp)
___________________________________________________________________________________________________________________________________