Pengaruh Pijat Perineum terhadap Kejadian Ruptur Perineum
Abstract
Ruptur perineum menjadi penyebab perdarahan terbanyak nomor dua pada masa nifas. Robekan perineum dapat terjadi pada perineum kaku dan dapat menghambat persalinan kala II, meningkatkan resiko AKB, menyebabkan kerusakan jalan lahir, menambah rasa sakit pada masa nifas, dan meningkatkan resiko infeksi. Pencegahan rupture perineum dapat dilakukan dengan pijat perineum yang berfungsi meningkatkan elastisitas perineum, aliran darah dan merelaksasi otot panggul dan vagina sehingga menghindari kerobekan dan penjahitan saat melahirkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat perineum terhadap kejadian ruptur perineum. Metode yang digunakan adalah Literature Review. Kata kunci “pijatan perineum” AND “ruptur perineum” OR “robekan perineum” OR “laserasi perineum” OR “trauma perineum” NOT “episiotomi”. Artikel dari 4 database yaitu Pubmed, ResearchGate, Chronic Diseases Journal dan Garuda. Penyeleksian artikel memperhatikan PICO dan kriteria inklusi-eksklusi. Peneliti mengelompokkan, mengidentifikasi artikel, dan menyusun pembahasan untuk menjawab tujuan penelitian. Hasil review menunjukkan teknik pijat perineum yang diaplikasikan oleh 80% penelitian adalah pijat perineum dengan cara menggerakkan ibu jari pada vagina membentuk huruf U sambil mendorong bagian luar dan dalam menuju area rektal yang dilaksanakan pada usia kehamilan 34 minggu selama 5-10 menit setiap harinya sampai kala 2 persalinan selama 30 menit. Terdapat 11 jurnal (84,6%) menyatakan pijat perineum berpengaruh terhadap rupture perineum dan 2 jurnal (15,3%) menyatakan tidak terdapat efektifitas pijat perineum terhadap rupture perineum. Dapat disimpulkan bahwa pijat perineum berpengaruh untuk mengurangi rupture perineum.
Kata kunci: pijat perineum; ruptur perineum; robekan perineum; laserasi perineum; trauma perineum
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.