Usia Kehamilan Sebagai Faktor Risiko Anemia pada Ibu Hamil

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan umur ibu, umur kehamilan, dan paritas terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Ngegong Kota Madiun Tahun 2022. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 172 ibu hamil, jumlah sampel sebanyak 122 ibu hamil, teknik pengambilan sampel adalah proporsional random sampling. Variabel independennya adalah usia ibu hamil, usia kehamilan dan paritas. Variabel terikatnya adalah anemia kehamilan. Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi rekam medis, dianalisis secara deskriptif dan Regresi Logistik biner, tingkat kesalahan ditetapkan sebesar α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Ngegong berpendidikan SMA dan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ditemukan bahwa sekitar 42,6% ibu hamil mengalami anemia, dengan anemia ringan menjadi jenis anemia yang paling umum. Selain itu, sekitar 14,8% ibu hamil berada pada usia kehamilan, usia ibu dan paritas yang berisiko mengalami anemia. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa usia kehamilan berisiko mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil, dengan peluang terjadinya anemia 21,5 kali lebih tinggi dibandingkan ibu hamil yang tidak berisiko. Temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kebutuhan zat besi meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Kesimpulan penelitian memberikan gambaran penting mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Ngegong. Rekomendasi penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk menyusun strategi penatalaksanaan anemia pada ibu hamil, antara lain program pelayanan ANC terpadu, pemberian tablet Fe, dan pemantauan ibu hamil risiko tinggi. Upaya ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian anemia pada kehamilan serta meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.

Kata kunci: anemia; usia ibu; usia kehamilan; paritas