Kondisi Mata Kering Sebagai Determinan Status Kesehatan Mata Para Penjahit

Desi Hartati Silaen

Abstract


Visual impairment is a common health problem among textile industry workers, particularly tailors. Sewing involves high visual acuity and accommodation, as well as concentration that requires attention to detail and close-up focus, resulting in eye fatigue and dry eyes. The purpose of this study was to analyze the significance of factors affecting eye health in the tailoring community in Tambora Flats, West Jakarta, in order to improve the work environment and tailor productivity. This study used a cross-sectional approach and involved 55 tailors as a sample, selected using a total sampling method. Data were collected through questionnaires and visual acuity measurements through a complete eye examination, focusing on variables such as lighting, working hours, and working distance. The results showed that 90.9% of tailors experienced visual impairment and 94.5% of tailors reported dry eyes. The p-value for the dry eye factor was less than 0.05, indicating a significant relationship between dry eye conditions and eye health. The p-value for lighting and working hours was greater than 0.05, indicating no relationship between these two factors and eye health. It was further concluded that dry eye conditions are a determinant of the eye health status of tailors in the informal sector.

Keywords: tailors; visual impairment; eye health; dry eyes.

 

ABSTRAK

 

Gangguan penglihatan adalah salah satu masalah kesehatan yang sering ditemukan di kalangan pekerja industri tekstil, khususnya penjahit. Aktivitas menjahit melibatkan ketelitian visual dan akomodasi yang tinggi, serta konsentrasi yang membutuhkan perhatian pada detail dan fokus mata jarak dekat, sehingga mengakibatkan kelelahan mata dan mata kering. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis signifikansi faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan mata pada komunitas penjahit di Rusunawa Tambora, Jakarta Barat, dalam rangka perbaikan lingkungan kerja dan produktifitas penjahit. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 55 penjahit sebagai sampel, yang dipilih dengan metode total sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner dan pengukuran visus melalui pemeriksaan mata lengkap, dengan fokus pada variabel seperti pencahayaan, lama kerja, dan jarak kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90,9% penjahit mengalami gangguan penglihatan dan 94,5% penjahit melaporkan mata kering. Nilai p untuk faktor mata kering adalah kurang dari 0,05, sehingga diketahui adanya hubungan yang signifikan antara kondisi mata kering dengan kesehatan mata. Nilai p untuk pencahayaan dan lama kerja adalah lebih dari 0,05, sehingga diinterpretasikan bahwa tidak ada hubungan antara kedua faktor tersebut dengan kesehatan mata. Selanjutnya disimpulkan bahwa kondisi mata kering merupakan determinan bagi status kesehatan mata penjahit di sektor informal.

Kata kunci: penjahit; gangguan penglihatan; kesehatan mata; mata kering


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf16209

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

___________________________________________________________________________________________________________________________________

Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES (Journal of Health Research FORIKES VOICE), e-ISSN: 2502-7778, p-ISSN 2086-3098
Volume 1-6 (2010-2015) are available at http://suaraforikes.webs.com)
+6282132259611 (phone and WhatsApp)

___________________________________________________________________________________________________________________________________