Gel Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) 15% Efektif dalam Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum pada Tikus Putih Betina (Rattusnorvegicus) Galur Wistar

Abstract

Perineal wounds if not treated properly can lead to infection. Several ways to treat perineal wounds due to childbirth have been widely studied, one of which is by using herbal plants such as red sirin leaves which are known to have antiseptic and antibacterial effects. The purpose of this study was to analyze the difference in the effectiveness of 15% red betel leaf gel and 10% Povidone Iodine ointment on perineal wound healing in female white wistar rats. This type of research was a true experiment with a posttest only design with a control group. The population in this study were pregnant female white rats with the Wistar strain, which gave birth several times or for the first time and were 10 weeks old. The research sample was calculated using the Federer formula, in order to obtain a minimum sample size of 10 in each group consisting of 3 groups. Data analysis was carried out by ANOVA test, followed by Pos Hoc test. The results showed that the drying of wounds given 15% betel leaf gel was 3 days, while in the group given 10% povidone iodine ointment it was 8 days. The duration of wound healing (based on the unification of wound tissue) for the group given 15% red betel leaf gel was 6 days, while the group given 10% povidone odine ointment was 10 days. The results of statistical tests showed p value <0.05, so there was a difference in the speed of wound healing from the two groups. Furthermore, it was concluded that 15% red betel leaf gel was more effective for wound healing than 10% Povidone Iodine ointment.

Keywords: red betel leaf; povidone-iodine; perineal wound

ABSTRAK

Luka perineum jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan infeksi. Beberapa cara untuk mengobati luka perineum akibat persalinan telah banyak diteliti, salah satunya adalah dengan menggunakan tanaman herbal seperti daun sirin merah yang diketahui memiliki efek antiseptik dan antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan efektivitas 15% gel daun sirih merah dan salep Povidone Iodine 10% pada penyembuhan luka perineal pada tikus wistar putih betina. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni dengan desain posttest only with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih betina bunting dengan strain Wistar, yang melahirkan beberapa kali atau pertama kali dan berumur ≥10 minggu. Sampel penelitian dihitung menggunakan rumus Federer, sehingga diperoleh ukuran sampel minimal yaitu 10 ekor di setiap kelompok yang terdiri atas 3 kelompok. Analisis data dilakukan dengan uji ANOVA, dilanjutkan dengan tes Pos Hoc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan luka yang diberi 15% gel daun sirih adalah 3 hari, sedangkan pada kelompok yang diberi salep povidone iodine 10% adalah 8 hari. Lama penyembuhan luka (berdasarkan penyatuan jaringan luka) kemponpok yang diberikan gel daun sirih merah 15% adalah 6 hari, sedangkan kelompok yang diberi salep povidone odine 10% adalah 10 hari. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p <0,05, sehingga ada perbedaan kecepatan penyembuhan luka dari kedua kelompok. Selanjutnya disimpulkan bahwa gel daun sirih merah 15% lebih efektif untuk penyembuhan luka daripada salep Povidone Iodine 10%.

Kata kunci: daun sirih merah; povidone iodine; luka perineum