Keluarga, Jenis Kelamin, Budaya dan Persepsi Remaja tentang Pernikahan di Bawah Umur

Zahra Gita Disayang, Chahya Kharin Herbawani, Agustina Agustina, Novita Dwi Istanti

Abstract


Underage marriages have continued to increase since the Covid-19 pandemic in Indonesia, including in Bogor Regency. The impact of underage marriage becomes a long-term problem including health and economic problems. This study aims to determine the relationship between family, gender and culture with adolescent perceptions of underage marriage. The study design used was cross-sectional. This study involved 282 junior high school students selected by purposive sampling technique. Data was collected through filling out questionnaires, then analyzed by Chi square test and multiple logistic regression. The results showed that the p-value for gender = 0.008, family = 0.000 and culture = 0.000, so it was concluded that it was related to adolescents' perceptions of underage marriage. Meanwhile, the variables age, pandemic situation, parents' education, parents' income, ethnicity, peers and social media were not related to adolescents' perceptions of underage marriage. Family is the most related variable in this study. Families are expected to be able to provide attention and supervision to adolescents and provide adolescents with the opportunity to carry out positive activities.

Keywords: underage marriage; perception; teenager; family

 

ABSTRAK

 

Pernikahan di bawah umur terus meningkat sejak pandemi Covid-19 di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bogor. Dampak dari pernikahan di bawah umur menjadi permasalahan jangka panjang meliputi masalah kesehatan dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara keluarga, jenis kelamin dan budaya dengan persepsi remaja tentang pernikahan di bawah umur. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 282 siswa SMP yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, lalu dianalisis dengan uji Chi square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai p untuk jenis kelamin = 0,008, keluarga = 0,000 dan budaya = 0,000, sehingga disimpulkan berhubungan dengan persepsi remaja tentang pernikahan di bawah umur. Sementara itu variabel umur, situasi pandemi, pendidikan orang tua, penghasilan orang tua, suku, teman sebaya dan media sosial tidak berhubungan dengan persepsi remaja tentang pernikahan di bawah umur. Keluarga menjadi variabel yang paling berhubungan pada penelitian ini. Keluarga diharapkan dapat memberikan perhatian dan pengawasan pada remaja serta memberikan remaja kesempatan untuk melakukan kegiatan positif.

Kata kunci: pernikahan di bawah umur; persepsi; remaja; keluarga


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf13nk349

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

___________________________________________________________________________________________________________________________________

Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES (Journal of Health Research FORIKES VOICE), e-ISSN: 2502-7778, p-ISSN 2086-3098
Volume 1-6 (2010-2015) are available at http://suaraforikes.webs.com)
+6282132259611 (phone and WhatsApp)

___________________________________________________________________________________________________________________________________