Gaya Hidup Sebagai Faktor Risiko Pre-Diabetes Melitus pada Penduduk Indonesia

Abstract

Pre-diabetes mellitus is a condition of impaired glucose tolerance that carries a risk of developing type 2 diabetes mellitus and often goes undiagnosed. The purpose of this study was to analyze the significance of risk factors for pre-diabetes mellitus in the Indonesian population based on data from the Indonesian Health Survey. This cross-sectional study involved respondents aged at least 15 years. Risk factors included smoking behavior, food and beverage consumption patterns, physical activity, nutritional status, and health insurance coverage. Candidate risk factors were selected using the Chi-square test, followed by regression analysis. The analysis showed that soft drink consumption was associated with an increased risk of pre-DM, while energy drink consumption showed a negative association. Consumption of low-starch tubers was associated with an increased risk of pre-diabetes mellitus, while consumption of nuts was protective. This study concluded that food and beverage consumption patterns play a significant role in the incidence of pre-diabetes mellitus in the adult population in Indonesia. These findings emphasize the importance of promotive and preventive efforts related to healthy consumption patterns to reduce the risk of pre-diabetes mellitus.

Keywords: pre-diabetes mellitus; risk factors; consumption patterns

ABSTRAK

Pre-diabetes mellitus merupakan kondisi gangguan toleransi glukosa yang berisiko berkembang menjadi diabetes melitus tipe 2 dan sering tidak terdiagnosis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis signifikansi faktor risiko kejadian pre-diabetes mellitus pada penduduk Indonesia berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional yang melibatkan responden berusia minimal 15 tahun. Faktor risiko meliputi perilaku merokok, pola konsumsi makanan dan minuman, aktivitas fisik, status gizi, dan kepemilikan jaminan kesehatan. Kandidat faktor risiko diseleksi dengan uji Chi-square, lalu dilanjutnkan dengan uji regresi. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsumsi soft drink berhubungan dengan peningkatan risiko pre-DM, sedangkan konsumsi minuman berenergi menunjukkan hubungan negatif. Konsumsi umbi berpati rendah berhubungan dengan peningkatan risiko pre-diabetes mellitus, sedangkan konsumsi kacang-kacangan justru bersifat protektif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pola konsumsi makanan dan minuman memiliki peran signifikan terhadap kejadian pre-diabetes mellitus pada populasi dewasa di Indonesia. Temuan ini menegaskan pentingnya upaya promotif dan preventif terkait pola konsumsi sehat untuk menurunkan risiko pre-diabetes mellitus.

Kata kunci: pre-diabetes mellitus; faktor risiko; pola konsumsi